Oleh: Tiberias Antonius Sutatian
SEMILIR angin
berhembus, burung-burung beterbangan mencari dahan
untuk bertengger. Suara jangkrik melengking bersahutan dibalik pohon besar, dan semak belukar yang tumbuh disela bebatuan. Gemericik air jatuh diatas
batu menambah sentuhan indah alam sekitar.
“Byuuurrrrrr..,” Dari jarak sekitar 15
meter, terdengar deburan air. Beberapa anak nampak bermain, mereka
terjun menukik dari atas batu sambil berteriak dan tertawa.
Menukik tanpa rasa ragu |
Keakraban
mereka dengan alam amat terlihat, tanpa rasa ragu melompat dari batu yang satu
ke batu lainnya. Air yang dingin dan jernih pun seakan
tau bagaimana cara menghanyutkan dan menenggelamkan kejenuhan mereka kedasar,
setelah bergelut dengan rutinitas di sekolah. Sesekali mereka lambaikan tangan
kearah kamera-ku yang mengintai dari sela pepohonan. Riam Solakng, itulah nama
tempat itu. Lokasi wisata unggulan Kabupaten Landak, terletak diantara Dusun
Kalimo dan Pate Bajamu, Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila.
Alam dapat melepaskan rasa jenuh |
Tak terasa, jam telah menunjukan
pukul 16:50 WIB, sinar mentari perlahan meredup, bersembunyi dibalik bukit. Awan hitam dari arah utara bergeser,
kembali menyelimuti seputaran objek wisata, yang sedari pagi hingga siang diguyur
hujan deras. Begitu pula dengan anak-anak itu, mereka
pun mulai beranjak menaiki tebing batu. “Bang pulang dulu ya,” tiba-tiba saja
satu diantara dari mereka berteriak pamit dari kejauhan, sembari
melambaikan tangan. Tak lama kemudian tubuh mereka menghilang diantara
pohon-pohon besar dan tinggi.
Suasana berubah menjadi hening, tak
ada lagi suara tawa dan teriakan, ataupun suara deburan air akibat hempasan
tubuh mereka. Yang terdengar hanya gemuruh dan sayup-sayup hembusan angin
dingin, seolah memberitahukan-ku bahwa akan segera tiba petang dan kembali
turun hujan.
Akrab dengan alam |
Hari itu, tempat tersebut memang
nampak sepi pengunjung. Mungkin karena cuaca sedang tidak bersahabat. “Kalau cuaca bagus, biasanya setiap hari ada puluhan orang
luar daerah datang kemari untuk mandi, atau hanya sekedar bersantai bersama
keluarga, teman atau kerabat,” ungkap Agnelius Kamirin, ketua
RT. I. Dusun Kalimo dengan ramah, saat aku bertandang dikediamannya.
Menurut Kamirin, sapaan akrab pria
usia 42 tahun ini. Pengunjung ramai ketika pergantian tahun tiba, setiap
tanggal satu bulan pertama. Belasan ribu orang dari berbagai daerah berkunjung
ketempat itu. Rata-rata mereka adalah remaja dan mahasiswa yang sedang
menikmati liburan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menemukan pasangan hidup ditempat
itu. “Ribuan kendaran sepeda motor
terparkir disekitar lokasi. Dari sinilah kami bisa memperoleh penghasilan
tambahan.” Setiap tahunnya
jumlah pengunjung grafiknya cenderung
meningkat. Pada tahun
2012 sekitar 12.000 dan ditahun 2013 sekitar 15.000 orang.
Untuk memberikan rasa aman, masyarakat adat saling bahu membahu menjaga kondisi lingkungan agar tetap kondusip. Hukum adat mereka perkuat, sehingga sejauh ini belum ada keluhan pengunjung, baik
perkelahian, kehilangan, maupun pelecehan. “Hukum
adat akan diberlakukan terhadap orang yang kedapatan melakukan perbuatan yang
merugikan orang lain,” tambah Kamirin.
Ramah-tamah
menjadi daya tarik
Landak memiliki 14 air terjun, dan 3
riam. Namun untuk saat ini, hanya Riam Solakng yang menjadi tempat wisata
unggulan dan vaporit muda-mudi. Jarak tempuh sekitar 30 menit menggunakan
kendaraan bermotor dari Senakin atau jalur utama penghubung antar Kabupaten.
“Akses sangat mudah, dari Senakin
sampai ke Riam Solakng sudah diaspal, tidak ada lagi persoalan. Nah, itu amat
cocok dibuat paket berkunjung, misalnya ketika pada bulan Maria, masyarakat
yang berwisata rohani di Anjungan bisa mampir ke Riam Solakng untuk wisata
alam. Setelah itu bisa dilanjutkan ke rumah Betang Saham, disana bisa menikmati
wisata budaya terutama yang menyangkut peradapan budaya Dayak. Kemudian
selanjutnya bisa ke Gunung Sehaq, disitu kita bisa melihat sun set dipegunungan sambil menikmati kopi panas, air kelapa muda
dan makanan ringan lainnya,” jelas Ocin, S.Pd, Kasi bidang pariwisata Kabupaten
Landak.
Kondisi alam Riam Solakng kini masih
asri, belum ada pencemaran air. Tidak ada perusahaan perkebunan dan tambang
didaerah hulu, sehingga cocok dan layak untuk wisata pemandian. Sarana seperti
toilet umum, ruang ganti dan souwer kini sudah dibangun dan bisa difungsikan.
Selain itu, keramah-tamahan penduduk juga menjadi salah satu daya tarik daerah
tersebut. Dan saat ini, itu mampu menjadi kekuatan dalam peningkatan kunjungan
wisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar