Oleh: Tiberias Antonius Sutatian
KEMENTRIAN
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), adakan Pagelaran Seni Tari dan
Musik Kreasi Baru Keempat, di Taman Budaya Pontianak, dari tanggal 22 hingga 23
November 2013 lalu.
Penari sanggar Borneo Tarigas tampil memukau |
Pagelaran
menampilkan beberapa sanggar tari dan musik daerah, Dayak dan Melayu. “Tari dan
musik bisa memperkaya khazanah seni, juga dapat mengangkat martabat kebudayaan
daerah. Dengan tidak menghilangkan akar budaya, hendaknya kita berkarya
menunjukkan identitas yang jelas. Keanekaragaman yang kita miliki, kita
tunjukan kepada orang lain,” ungkap Lensus Kandri, Asisten II Bidang Ekonomi,
yang mewakili Sekda Provinsi Kalbar, saat membacakan kata sambutan.
Ia
juga menyampaikan, bahwa seni budaya merupakan kekuatan utama, untuk menarik
minat kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah, yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi. “Yang menjadi tantangan
kita adalah, bagaimana mengembangkan dan mempertahankan adat istiadat, di
tengah globalisasi seperti sekarang ini,” tambahnya.
Berakar
dari kearifan lokal
Dalam pagelaran itu, Sanggar Borneo Tarigas pimpinan Gabriel
Armando sekaligus koreografi, tampil memukau dihadapan sekitar seribu lebih
penonton, yang memadati tempat pertunjukan Taman Budaya Pontianak pada
malam terakhir pagelaran itu.
Dua karya tari yang ditampilkan berjudul “Kacongkang”, yang merupakan
representasi salah satu permainan tradisional anak-anak suku Dayak. Kemudian “Bojaratn Kone Tarintik”, “judul ini merupakan
cerita perjalanan beberapa gadis Dayak, yang mengambil air dengan membawa kendi
ke Gunung Tarintik. Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba diterpa hujan,”
ungkap Gabriel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar