Minggu, 20 April 2014

Sanggar Borneo Tarigas Tampil Memukau


Oleh: Tiberias Antonius Sutatian
KEMENTRIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), adakan Pagelaran Seni Tari dan Musik Kreasi Baru Keempat, di Taman Budaya Pontianak, dari tanggal 22 hingga 23 November 2013 lalu.

Penari sanggar Borneo Tarigas tampil memukau
Pagelaran menampilkan beberapa sanggar tari dan musik daerah, Dayak dan Melayu. “Tari dan musik bisa memperkaya khazanah seni, juga dapat mengangkat martabat kebudayaan daerah. Dengan tidak menghilangkan akar budaya, hendaknya kita berkarya menunjukkan identitas yang jelas. Keanekaragaman yang kita miliki, kita tunjukan kepada orang lain,” ungkap Lensus Kandri, Asisten II Bidang Ekonomi, yang mewakili Sekda Provinsi Kalbar, saat membacakan kata sambutan.

Ia juga menyampaikan, bahwa seni budaya merupakan kekuatan utama, untuk menarik minat kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah, yang dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi. “Yang menjadi tantangan kita adalah, bagaimana mengembangkan dan mempertahankan adat istiadat, di tengah globalisasi seperti sekarang ini,” tambahnya.

Dengan diselenggarakannya pagelaran itu, ia berharap dapat memunculkan penari dan pemusik dari Kalbar yang bisa mengharumkan nama daerah, baik secara nasional maupun internasional. Dan dapat menarik kunjungan wisata, yang nantinya bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

Berakar dari kearifan lokal
Dalam pagelaran itu, Sanggar Borneo Tarigas pimpinan Gabriel Armando sekaligus koreografi, tampil memukau dihadapan sekitar seribu lebih penonton, yang memadati tempat pertunjukan Taman Budaya Pontianak  pada malam terakhir pagelaran itu.

Dua karya tari yang ditampilkan berjudul “Kacongkang”, yang merupakan representasi salah satu permainan tradisional anak-anak suku Dayak. Kemudian “Bojaratn Kone Tarintik”, “judul ini merupakan cerita perjalanan beberapa gadis Dayak, yang mengambil air dengan membawa kendi ke Gunung Tarintik. Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba diterpa hujan,” ungkap Gabriel.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar